Puisi Biasa

Engkau ini biasa saja.

Bukan Maharaja bukan juga penakluk dunia.

Dalam benakmu berjejer tanda tanya,

berdesak pula kerumunan rasa.

Pun ragamu tak kenal kata sempurna.

Benar, engkau ini biasa saja.

Silih berganti orang datang dan pergi darimu.

Ada yang buatmu tertawa hingga serak suara,

buatmu menangis hingga bengkak mata,

buatmu rindu hingga sesak dada,

buatmu malu hingga menunduk kepala,

buatmu berjuang hingga putus asa.

Jelas sudah, engkau ini biasa saja.

Karena itulah kata-kata ini tertulis di sini,

supaya terus kauingat sampai tua nanti

bahwa kau memang biasa saja,

namun sungguh begitu berharga.

Sebab kapanpun duka menghampiri

ada yang sodorkan bahu untuk disandari,

kapanpun ragu menyerang kejam

ada yang ulurkan tangan untuk dicengkeram,

kapanpun lelah menyiksa punggung

akan ada yang rela menanggung,

dan kapanpun beban kaurasa menekan,

akan selalu ada yang mendoakan.

Jangan ada dalam kamusmu kata sepi;

karena kau takkan pernah sendiri.

Selamat ulang tahun, orang biasa..

Terimakasih karena kau adalah dirimu.

Teruslah bermimpi seperti biasa,

supaya esok kaucapai yang luar biasa.

– di hari istimewa MHYFNS –

[Yogyakarta, 02 Februari 2013]