Malam ini kugantungkan rinduku jauh di atas sana, supaya kerlipnya bisa kaulihat dari seberang.

Kupanggil kau dengan rinduku yang paling lantang. Tak kutunggu jawabmu.

Tawur

Semalam kami terlibat baku hantam,

dini hari malah jadi saling tikam

Kuhantam dia dengan rindu,

dia tikam aku dengan cumbu

[Yogyakarta, 23 Januari 2013]

Tamu

Tok, tok, tok.

Ada yang mengetuk pintu kamarku

Kulirik jam dinding dan mengernyit heran

Tok, tok, tok.

Kini terdengar memaksa juga kaku

Itu rindumu bukan?

[Yogyakarta, 23 Januari 2013]

Pohon waktu ini kupupuki sedari dulu. Nanti akan kita petik buah rindu yang paling ranum, lalu kita sesap sampai segarnya muncrat basahi bibir kita.

Pesan Kesiangan

Selamat siang, Pangeran..

Kubawa surat dari pujangga tak tahu malu

yang menghisap kata-kata layaknya benalu

Diawali suratnya dengan sebaris rindu

lalu di kaki dibubuhkan merah sembilu

Sentuhlah, ini surat degupnya bertalu-talu!

[Yogyakarta, 22 Januari 2013]

Ini adalah masa di mana dua hati dikepung rasa. Kadang ragu berkuasa lalu diserbu rindu hingga binasa.

Dagdigdug

Dag, dig, dug..

Aku lumer direndam janjimu

 

Dag, dig, dug..

Kusambut kembalimu malu-malu

 

Tik, tik, tik.

Aku bosan memintal harapan

 

Dag, dig, duar!!!

Logika murka karena kutinggalkan

[Yogyakarta, 18 Januari 2013]

Ia menggosoknya sekuat tenaga, lalu memolesnya sedemikian rupa agar tersamar bekasnya. Terlambat, rindunya sudah jadi kerak.

Kalah Telak

Gadis Sendu tergolek lemas di pelataran

Peluh banjiri kulitnya, lebam sekujur tubuhnya

Gemetar, ia raih tanganmu..

seketika nyeri menyengat ujung jari

Tak apalah, nanti akan terbiasa, pikirnya.

Daripada harus bertarung lagi melawan rindumu.

[Yogyakarta, 10 Januari 2013]